Gambaran tentang Ong seperti itu muncul saat membaca halaman demi halaman buku yang ditulis oleh atau perjumpaan langsung Andi Achdian dengan Ong di berbagai kesempatan. Alumni jurusan sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia sekaligus “mahasiswa Ong” ini tak sempat menyaksikan gerak teatrikal sang dosen saat mengajar di muka kelas sejarah sosial; dia justru menikmati kuliah Ong dan mendapat banyak pencerahan saat keduanya bertatap muka dalam perbincangan hangat di rumah tradisional Ong di bilangan Jakarta Timur.
Terkait dengan situasi atau isu yang mengatakan pengalihan fungsi lahan itu masih perlu diperjelas dan ditelusuri. “Pastinya kami Dinas pertanian sudah punya konsep dan strategi bagaimana supaya petani itu bisa bertahan hidup. Karena tidak pernah keputusan pemerintah akan mencelakai masyarakat”, tambah Robotic Manullang
Prinsip ini melibatkan penggunaan bahan-bahan organik untuk menyuburkan tanah, seperti pupuk kompos dan pupuk kandang. Melalui penyuburan tanah organik, petani dapat memastikan tanah mereka tetap subur dan nutrisi yang cukup tersedia bagi tanaman.
Melalui praktik pertanian organik, petani bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan, menerapkan pengelolaan tanah yang berkelanjutan, dan menyediakan produk pertanian yang sehat dan berkualitas.
Produk pertanian organik juga lebih aman bagi kesehatan konsumen karena tidak mengandung residu pestisida yang berbahaya.
Energi terbarukan juga menciptakan peluang untuk pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Masyarakat dapat terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur energi terbarukan, menciptakan lapangan kerja lokal yang berkelanjutan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Meskipun memiliki banyak keuntungan, pertanian organik juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang perlu diatasi:
Andy mengungkapkan bahwa sistem ini terbukti efisien karena tidak ada limbah yang terbuang, sehingga membentuk siklus pertanian tertutup yang ramah lingkungan.
Pertanian organik mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya manusia dan finansial dibandingkan dengan pertanian konvensional.
Prinsip ini berakar pada pemahaman pertanian organik beroperasi dalam sistem ekologi yang hidup. Produksi harus berlandaskan pada proses ekologi dan daur ulang.
Penghematan Energi: Studi menunjukkan sistem produksi organik memanfaatkan 50%–eighty% energi minyak untuk setiap unit pangan dibandingkan sistem konvensional, meskipun hal ini tidak berlaku untuk semua jenis produksi sayuran dan buah.
Metode ini tidak hanya menghasilkan produk lebih sehat, tetapi juga membantu meminimalisir kerusakan lingkungan yang sering terjadi dalam Pertanian Konvensional.
Pembagian bibit ini bertujuan mempermudah pelaksanaan konsep penanaman tumpang sari dan meningkatkan perlindungan daerah aliran sungai (DAS) di sekitar kebun kopi.
Permintaan atas produk-produk pertanian periksa di sini organik bukan hanya berasal dari konsumen lokal, tetapi juga berasal dari konsumen world wide. Dan peluang pasarnya masih sangat terbuka lebar.